rss

Senin, 21 Februari 2011

Coretan Untuk Sahabat-Sahabat Ku

 
Apa itu pengorbanan? Apakah kamu pernah berkorban untuk orang lain? Berkorban untuk orang tua atau saudara yang memiliki hubungan darah memang sudah sewajarnya. Pernahkah berkorban dengan tulus untuk sahabat? Atau sampai saat ini kamu belum memiliki sahabat? Apa arti sahabat untukmu?

Beberapa kata mutiara tentang makna seorang sahabat yang saya temukan saat browsing di internet:

© Seorang sahabat selalu ada di sampingmu dalam suka dan duka. Dalam saat-saat bahagia atau penuh ketakutan. Selalu menyenangkan dan selalu ceria. Dan ikatan di antara sahabat akan senantiasa abadi. (Harmony Davis, 14 tahun)

© Seorang sahabat tidak akan membiarkanmu merusak diri sendiri. Senantiasa punya waktu untuk mendengarkan masalah-masalahmu dan memberikan nasihat terbaik. Bisa bersikap terbuka dan apa adanya di dekatmu. Tidak merasa segan menerima saranmu. Tidak akan pernah mencoret namamu. (Danielle Fishel)

© Seorang sahabat akan tahu apa yang ingin kau katakan, meski kau tidak mengucapkannya. Memahami perasaanmu, meski kau sendiri tak bisa memahaminya. Akan selalu memaafkanmu, biasanya sebelum kau sendiri bisa memaafkan dirimu. (Sarah Bennett, 13 tahun)

Kata-kata mutiaranya begitu indah. Coba mari kita renungkan, apakah benar kata-kata mutiara itu? Apakah benar seorang sahabat selalu ada di sampingmu dalam suka dan duka? Apa memang benar seorang sahabat selalu punya waktu untuk mendengarkan masalah-masalahmu dan memberikan nasihat terbaik? Apa benar yang orang bilang kalau sahabat itu cermin bagi diri kita, rujukan tempat kita mengekspresikan diri?

Sahabat itu seperti tubuh. Bila salah satu bagian tubuh kita sakit, maka yang lain akan merasa sakit. Misalnya kalau kaki kita terantuk batu, pasti bibir akan refleks menyerukan kata “aduh!”, tangan langsung mengusap dan mengobatinya. Tanpa diminta dan tanpa disuruh. Begitu juga seorang sahabat. Dia akan punya kesadaran diri kalau sahabatnya sedang dalam kesulitan dan itu dilakukan atas dasar keikhlasan bukan paksaan apalagi pamrih. Seperti tubuh kita yang sakit tadi. Apa memang benar seperti itu? Apa kamu pernah melakukannya untuk sahabat kamu?

Berkorban itu memang tidak mudah, tapi apabila dilakukan dengan penuh cinta dan kasih dan ketulusan semuanya itu akan mudah. Bilang sayang, bilang cinta itu mudah tapi mengaplikasikannya dengan tulus belum tentu semua orang setuju kalau itu mudah. Berkorban perasaan demi sahabatmu ketika apa yang dia lakukan tidak sesuai dengan hatimu dan kamu tetap tersenyum bermakna bahwa kamu mengerti karakter dia seperti itu, berkorban waktu ketika dia butuh kamu, berkorban tenaga ketika dia meminta bantuan kepadamu. Semuanya itu kamu lakukan karena kamu menganggapnya sebagai sahabat. Karena kamu sayang pada sahabatmu.

Apabila semua itu berbalik, Bagaimana perasaanmu? Ternyata apa yang kamu korbankan, apa yang kamu lakukan ternyata dimatanya biasa saja dan tidak berarti. Dia tidak menganggapmu sebagai sahabatnya lagi karena dia sudah punya teman baru atau punya pacar, sehingga dia melupakanmu. Apakah kamu masih tetap menganggapnya sahabat? Apakah kamu masih mau berkorban untukknya? Pertanyaan yang cukup sulit dijawab bukan? Atau dengan mudahnya kamu menjawab ‘TIDAK. Saya tidak akan menganggapnya sahabat lagi?’.

Ketika kamu menjawab ‘TIDAK’, berarti kamu tidak tulus sayang padanya dan menganggapnya sahabat. Sudah lupakah kamu akan persahabatan yang telah kalian jalani? Tidak mungkin kamu menganggapnya sebagai sahabat kalau tidak ada kenangan yang pernah kalian jalani.

Yang perlu diingat adalah, sahabat yang baik itu adalah sahabat yang tetap dengan tangan terbuka menerima sahabatnya meskipun dia pernah melupakanmu, karena sahabat yang baik tidak mengharapkan pamrih. Melakukan yang baik buat orang lain tidak pernah akan sia-sia, apalagi buat sahabatmu. Kebaikan pasti akan selalu berbuah yang manis.

Jadi, jika kamu saat ini sedang bertengkar dengan sahabatmu, ataupun sedang bermasalah dengan sahabatmu, atau dia melupakanmu karena orang lain, datangilah dia. Minta maaf meskipun kamu tidak merasa salah. Bisikkan padanya bahwa kamu menganggapnya sahabat. Perbaikilah hubungan kamu yang sudah renggang dengan sahabatmu. Mencari orang untuk menjadi sahabat tidaklah mudah. Maka jagalah selalu hubungan kamu dengan sahabat kamu. Tetap sayangilah sahabatmu, karena dia adalah orang yang berharga yang tidak pernah lekang oleh waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar